Wednesday, February 1, 2017

Sejarah Lahir dan Berkembangnya Nasionalisme Asia-Afrika

Sejarah Lahir dan Berkembangnya Nasionalisme Asia-Afrika - Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri.



Sejarah Lahir dan Berkembangnya Nasionalisme Asia-Afrika
Nasionalisme Asia-Afrika

Ciri-ciri nasionalisme dapat di definisi nasionalisme sebagai berikut :
1.      Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya bersama.
2.      Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan prestise bangsa.
3.      Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya.
4.      Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.

Pasca-Perang Dunia II, semangat untuk menentukan nasib sendiri dari Negara-negara jajahan sangat mendominasi Negara-negara Asia dan Afrika seperti India, Filipina, Turki, dan Mesir. Semangat untuk menentukan nasib sendiri ini juga menular ke Indonesia. Proses dekolonisasi Negara-negara Asia dan Afrika kemudian menjadi fenomena yang dominant pada akhir Perang Dunia II. Kondisi ekonomi dan politik Indonesia pun mengalami berbagai perubahan yang signifikan.

Runtuhnya kekuasaan kolonial di kawasan Asia dan Afrika ini menjadi awal dari berubahnya struktur politik global. Jumlah Negara-negara menjadi berkembang lebih banyak. Tercatat pada pasca Perang Dunia II jumlah Negara mencapai 51 negara, dan saat ini telah mencapai 192 negara. Proses dekolonisasi ini dipicu oleh adanya gerakan-gerakan nasionalisme yang berkembang di masing-masing Negara di Asia dan Afrika. Tercatat seperti Gerakan Turki Muda, Gerakan Nasionalisme Filipina, Gerakan Nasionalisme Cina, Gerakan Nasionalisme India, dan berbagai gerakan serupa yang muncul di Negara-negara seperti Cina, Jepang, Mesir, Libya,India, dan lainnya.

A. Sejarah Lahirnya Nasionalisme Asia-Afrika
Yang dimaksud dengan  nasionalisme Asia dan Afrika adalah aliran yang mencerminkan bangunnya bangsa-bangsa Asia dan Afrika sebagai reaksi terhadap imperialisme dan kolonialisme bangsa-bangsa barat. Dengan demikian nasionalisme Asia dan Afrika merupakan gerakan untuk menentang imperialisme dan kolonialisme bangsa barat.

Nasionalisme negara-negara di Asia yang bangkit menentang kolonialisme antara lain terjadi di India, Philipina, Indonesia, Turki, Jepang, dan Cina. Sedangkan negara di kawasan Afrika yang mengembangkan ajaran nasionalisme akibat imperialisme antara lain Libya, Mesir, Angola, dan Afrika Selatan.

Gerakan Nasionalisme Asia-Afrika pada dasarnya ditimbulkan oleh beberapa faktor berikut:
1.      Persamaan karakter dari sekelompok manusia yang timbul karena persamaan nasib, yaitu mereka terjajah oleh keberadaan bangsa asing.
2.      Keinginan bangsa untuk hidup bersama dan bersatu yang didorong oleh rasa kesetiakawanan yang agung.
3.      Rasa persatuan dan semangat kebangsaan dari sekelompok manusia yang tinggal di daerah yang sama.

            Perkembangan Nasionalisme negara-negara Asia dan Afrika yang dilandasi oleh paham-paham di atas membangkitkan semangat bangsa Asia-Afrika untuk mengembalikan harga dirinya yang hilang akibat penindasan kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat. Dalam prakteknya, nasionalisme setiap negara memiliki ciri khusus yang membedakan satu bangsa dengan bangsa lainnya.


B. Perkembangan Nasionalisme Di Asia
1. Jepang
            Nasionalisme jepang berkembang seiring dengan kegiatan modernisasi yang mengadopsi nilai-nilai budaya luar. Akan tetapi, tidak semua nila-nilai budaya barat di serapa oleh bangsa jepang.mereka menyeleksi dan mengambil beberapa nilai-nilai budaya barat yang dapat disesuaikan dengan budaya jepang. Dengan demikian, bangsa jepang tidak kehilangan jati dirinya di tengah arus perkembangan moderniasi. Sejak pemerintahan Shogun Tokugawa (pada abad ke-17), Jepang melakukan politik isolasi (artinya menarik diri dari pengaruh asing–Barat). Politik isolasi ini mulai dijalankan oleh Iyeyashu Tokugawa (1639) dan diteruskan oleh para penggantinya. Tujuan politik isolasi untuk menjamin tetap tegaknya pemerintahan Shogun dan mencegah masuknya pengaruh asing (Barat). Selama Jepang menutup diri, dunia Barat terus melaju pesat dengan industri dan teknologinya. Untuk itu bangsa-bangsa Barat membutuhkan daerah pasaran hasil industri. Amerika Serikat, merupakan salah satu bangsa Barat yang ingin masuk ke Jepang untuk membuka hubungan dagang.

Pada tahun 1846, Amerika Serikat mengirimkan utusannya ke Jepang di bawah pimpinan Laksamana Biddle, tetapi ditolak oleh Shogun. Pada tahun 1854, mengirimkan lagi utusannya lengkap dengan kapal perangnya di bawah pimpinan laksamana Matthew Commodore Perry. Laksamana Matthew Perry berhasil memaksa shogun untuk menandatangani perjanjian kanagawa (31 maret 1854) yang berisi pembukaan kota pelabuhan shimoda dan hokodate untuk perdagangan asing. Peristiwa ini mengakhiri politik isolasi dan jepang menjadi negara yang terbuka untuk bangsa asing.

Jepang mulai menyadari akan ketertinggalannya dengan bangsa-bangsa Barat. Kondisi ini menimbulkan kemarahan rakyat Jepang terhadap  pemerintahan Shogun. Pada tahun 1867 Yoshinobu dipaksa turun takhta dan menyerahkan kekuasaannya kepada Kaisar Mutsuhito (Kaisar Meiji) pada tanggal 8 September 1867. Secara resmi Kaisar Meiji memerintah Jepang dari tanggal 25 Januari 1868 sampai dengan 30 Juli 1912.

Terbukanya Jepang bagi bangsa asing yang disusul dengan runtuhnya kekuasan Shogun dan tampilnya Kaisar Meiji (Meiji Tenno), menandai bangkitnya nasionalisme Jepang. Pada tanggal 6 April 1868, Meiji Tenno memproklamasikan Charter Outh (Sumpah Setia) menuju Jepang baru yang terdiri atas lima pasal, seperti berikut:
1) Akan dibentuk parlemen.
2). Seluruh bangsa harus bersatu untuk mencapai kesejahateraan.
3) Adat istiadat yang kolot dan yang menghalangi kemajuan Jepang harus dihapuskan.
4) Semua jabatan terbuka untuk siapa saja.
5) Mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin untuk pembangunan bangsa dan negara.

Untuk mencapai cita-cita tersebut maka Meiji Tenno melaksanakan pembaharuan (restorasi). Itulah sebabnya Kaisar Meiji kemudian dikenal dengan Meiji Restorasi. Restorasi yang dilakukan meliputi segala bidang, yakni politik, ekonomi, pendidikan dan militer.

a. Bidang Politik
Langkah pertama yang diambil oleh Meiji Tenno ialah memindahkan ibu kota dari Kyoto ke Yedo yang kemudian diganti menjadi Tokyo (yang berarti ibu kota timur). Selanjutnya, diciptakan bendera kebangsaan Jepang Hinomoru dan dan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo. Shintoisme dikukuhkan sebagai agama nasional. Jabatan shogun dan daimyo dihapuskan (1868) dan samurai dibubarkan. Para daimyo kemudian diangkat menjadi pegawai negeri, sedangkan para samurai dijadikan tentara nasional. Di bawah pimpinan Ito Hirobumi (kemudian dikenal Bapak Konstitusi Jepang) pada tahun 1889 berhasil disusun konstitusi Jepang.

b. Bidang Ekonomi
Pembangunan di bidang ekonomi, meliputi bidang pertanian, perindustrian, dan perdagangan, namun yang paling berhasil di bidang perindustrian dan perdagangan. Perdagangan Jepang maju pesat berkat dumping policy. Di bidang industri muncul golongan baru yang disebut Zaibatsu yang terdiri atas keluarga Mitsui, Mitsubishi, Sumitomo, dan Jassuda.

c. Bidang pendidikan
Sistem pendidikan di Jepang meniru sistem pendidikan Barat. Dasar moral yang diajarkan di semua sekolah ialah Shintoisme dan Budhisme. Pada tahun 1871, dibentuklah Departemen Pendidikan. Selanjutnya pada tahun 1872 dikeluarkan Undang-Undang Pendidikan yang mewajibkan belajar untuk anak anak umur 6–14 dan bebas uang sekolah. Sistem pendidikannya semimiliter.

d. Bidang Militer
Dalam pembaharuan angkatan perang yang mempunyai peranan besar ialah keluarga Choshu dan Satsuma. Keluarga Choshu menangani pembaharuan Angkatan Darat dengan mencontoh Prusia (Jerman), sedangan keluarga Satsuma menangani pembaharaun Angkatan Laut dengan mencontoh Inggris. Bersamaan dengan modernisasi angkatan perang ini dihidupkan kembali ajaran bushido sebagai jiwa kemiliteran.

2. India
            India termasuk bangsa di Asia yang menderita karena di jajah bangsa barat. Pada pertengahan tahun 1700-an dinasti mughal di india yang di pimpin oleh Sultan Ahmad mulai lemah pengaruhnya. Sebagian besar wilayah india jatuh ke tangan inggris. Bahkan, pada tahun 1830 East India Company mengambil alih kekuatan politik dan militer india. Pengambilaalihan kekuasaan ini menyebabkan pemberontakan sepoy pada tahun 1857. Sepoy merukan tentara india yang berdinas dalam kemiliteran inggris.

Setelah pemberontakan sepoy dapat di padamkan pada tahun 1859, seluruh wilayah india berhasil di kuasai inggris. Kondisi ini selanjutnya membangkitkan semangat nasionalisme bangsa india untuk meraih kemerdekaan dari inggris. Sebab-sebab timbulnya nasionalisme India adalah sebagai berikut:
1)   Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy tidak kunjung datang sehingga rakyatIndia-lah yang harus
bergerak sendiri.
2)   Hanya orang-orang Inggris-lah yang duduk di pemerintahan, sedangkan
orang-orang India tidak diperkenankan ikut serta.
3)   Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras
dari rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India
asli. Kebudayaan Barat dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan India lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian.
4)   Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat
Mereka telah mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.
5)   Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan
bangsa India untuk memperoleh status yang sama.
           
Pada mulanya nasionalisme di india merupakan gerakan sosial dan pendidikan. Gerakan ini muncul setelah berdirinya All Indian National Congress ( partai kongres india ). Kongres pada dasarnya merupakan majelis rakyat di mana duduk para wakil rakyat India dari berbagai golongan yang berjuang untuk
mendapatkan kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris.
Berdirinya Kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian Home
(seorang Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan
rakyat India.

            Kebudayaan barat yang dipaksakan oleh inggris juga mendorong rasa nasionalisme bangsa india. Pemaksaan kebudayaan yang dilakukan inggris menimbulkan reaksi keras dari rakyat india yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan india asli. Kebudayaan barat di anggap terlampau materialistis padahal kebudayaan india lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian. Ide nasionalisme india juga di dorong munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan barat sehingga memahami liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.

Tokoh nasionalisme india yang paling terkenal adalah Mahatma Gandhi. Mahatma Gandhi yang di tetapkan sebagai bapak kemerdekaan india di lahirkan pada tahun 1869 di Gujarat dengan nama kecilnya Mohandas Karamchand Gandhi. Sebagai tokoh kongres beliau menjiwai perjuangan kongres dengan ajaran-ajarannya sebagai berikut.
1)    Ahisma, artinya melawan musuh tanpa adanya kekerasan fisik.
2)    Hartal, artinya pemogokan tidak melakukan pekerjaan sebagai protes terhadap peraturan tidak adil atau tanda berkabung untuk memperingati kejadian yang menyedihkan.
3)    Satyagraha, tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama dengan inggris, karena inggris salah, sedangkan india berdiri di atas kebenaran. Jadi satyagraha berarti nonkooperatif.
4)    Swadesi, artinya hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini menganjurkan agar bangsa india dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil usahanya sendiri. Akibat senjata ini tampak adanya pemboikotan terhadap barang-barang buatan inggris, dan di tekankan pada penggunaan barang-barang buatan sendiri.

3. Filipina
            Pada tahun 1571 Miguel Lopez De Legazpi bersama pasukan Spanyol mendarat di filipina. Ia selanjutnya menjadikan filipina sebagai wilayah koloni Spanyol si Asia Tenggara. Untuk memperkuat kedudukan spanyol di filipina, Miguel Lopez De Legazpi membangun kota manila. Spanyol mengembangkan dua model pemerintahan sebagai berikut :
1)   Pemerintah sipil dipimpin oleh Gubernur Jenderal dan bertanggung jawab langsung kepada Raja Spanyol.
2)     Pemerintahan agama dipimpin oleh Uskup dan bertanggung jawab langsung kepada Paus di Roma. Peran pemerintahan agama sangat membantu rakyat Filipina dalam menumbuhkan kesadaran sebagai bangsa karena system pemerintahan itu berfungsi untuk mendidik rakyat sebagai missionaries dalam penyebaran agama Katolik di Filipina.


Sebab-sebab timbulnya nasionalisme di Filipina antara lain :
1)      Imperialisme Spanyol yang bertindak kejam dan kolot. Tidak ada kebebasan untuk mengeluarkan pendapat. Setiap tuntunan mengenai-mengenai perbaikan pemerintahan, dianggap sebagai pengkhianatan terhadap Spanyol dan dihukum secara kejam.
2)      Lahir kaum inteletual atau golongan terpelajar. Datangnya bangsa Spanyol yang menyebarkan agama katolik Roma, akan membawa Bangsa Filipina ke cara-carahidup Eropa, sehingga menggantikan cara hidup asli. Pendidikan Filipina termasuk maju, dibandingkan dengan negara-negara Asia, karena mendapat pendidikan dengan system negara Barat. Pendidikan tersebut menimbulkan golongan pelajar yang tau bahwa mereka dijajah. Mereka ingin merdeka.
3)      Penguasa gereja yang mengekang kehidupan bangsa Filipina. Sebagian besar tanah Filipina milik biara, sehingga para petani Filipina hanya sebagai penyewa tanah belaka. Hidup para petani sangat menderita.
4)      Pengruh paham-paham baru seperti demokrasi dan liberalisme. Pembukaan Terusan Suez mempermudah hubungan Eropa dan Asia. Oleh karena itu buku yang memuat paham demokrasi dan liberalisme dengan mudah masuk ke Asia, termasuk ke Filipina. Sebaliknya banyak orang Asia pergi ke Eropa, sehingga mengenal Nasionalisme Barat, yang dibawa ke Filipina.
5)      Pengaruh revolusi kemerdekaan di Amerika Latin yang menentang imperialisme Spanyol. Diantaranya adalah Perang Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan terhadap bangsa Spanyol (1810-1828), membuka mata bangsa Filipina bahwa Spanyol dapat dikalahkan.

Gerakan Nasionalisme Filipina sebagai berikut.
a. Companerismo
Companerismo artinya persahabatan, merupakan gerakan nasional yang pertama di Filipina yang lahir pada tahun 1880, tujuannya adalah mengusahakan pendidikan yang patriotis.

b. Liga Flipina
Liga Filipina didirikan oleh Jose Rizal pada tahun 1982. tujuannya mempersatukan Filipina untuk menentang penjajah Spanyol. Ia merupakan pelopor kemerdekaan dan perlawanan nasional Filipina. Ia seorang dokter, ahli sastra, dan telah mengunjungi Spanyol, Prancis, Jerman, dan Inggris. Ia menulis buku yang terkenal dan menggemparkan pemerintah kolonial Spanyol di Filipina.
Berkat kemerdekaan amerika serikat terhadap spanyol dalam perang spanyol-amerika serikat tahun 1898, spanyol menyerahkan filipina kepada amerika serikat. Kondisi ini selanjutnya di gugat oleh para pemimpin filipina yang menghendaki kemerdekaan penuh bagi bangsa filipina. Gugatan tersebut di tanggapi oleh amerika serikat, pada tanggal 4 juli 1901 filipina memperoleh pemerintahan sipil dengan William H.Taft sebagai gubernur. Selanjutnya, pada tahun 1907 di bentuk parlemen filipina (The Philippine Assembly) yang anggotanya di pilih oleh rakyat melalui pemilihan umum.

Langkah terakhir yang di lakukan amerika serikat untuk menyiapkan kemerdekaan filipina adalah mengeluarkan The Tyding Mc Duffie Act pada tahun 1934. Undang-undang tersebut berisi beberapa ketentuan sebagai berikut.
1)    Pemerintah Filipina nantinya akan berbentuk republik.
2)    Konstitusi negara di susun dengan presiden sebagai kepala negara.
3)    Masa peralihan berlangsung selama 12 tahun.
4)    Wakil Amerika serikat di Filipina berpangkat komisaris tinggi.
5)    Pangkalan militer tetap di kuasai Amerika Serikat.
6)    Secara bertahap Filipina keluar dari aturan bea Amerika Serikat.

Ketetapan tersebut mengantarkan Filipina menuju gerbang kemerdekaan. Pada tanggal 4 juli 1946 Amerika Serikat memberi kemerdekaan penuh kepada Filipina dengan Manuel Roxas sebagai presiden pertamanya. Tetapi di awal kemerdekaan tersebut, bangsa Filipina hanya diberikan kemerdekaan dalam bidang sosial politik saja sebagai wujud pengruh Amerika, sedangkan bidang ekonomi masih dikuasai oleh Amerika. Begitu juga dengan masalah militer, Amerika masih menempatkan pasukannya di Pangkalan Militer (Clark dan Subic) yang dianggap sebagai jaminan keamanan di lautan Pasifik setelah usainya perang dunia II.

4. Turki
Pada abad 17 kerajaan Turki Ottoman mulai mengalami kemunduran. Latar belakang dan penyebab kemunduran Turki sebagai berikut.
1)    Wilayah kekuasaan Turki Ottoman yang luas akhirnya tidak dapat dikendalikan dari pusat.
2)    Pemberontakan yang di lakukan berkali-kali oleh jennisary yang bekerja sama dengan dinasti Mamluk di Mesir.
3)    Penguasa yang tidak cakap setelah Sulaiman al-Qanuni.
4)    Perekonomian semakin terpuruk dari waktu ke waktu akibat kalah perang.
5)    Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlalu berkembang.
6)    Tumbuhnya gerakan nasionalisme di wilayah-wilayah yang selama ini di kuasai oleh Turki Ottoman.


  Sebab-sebab timbulnya nasionalisme Turki adalah sebagai berikut:
 1)   Kekuasaan Turki Usmani yang semakin merosot.
 2)   Adanya pengaruh dari Revolusi Prancis dengan semboyannya liberte,
egalite, dan fraternite.
 3)   Timbulnya kaum terpelajar yang berpaham modern sehingga mereka
mengetahui apa itu liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi.
 4)   Kegiatan bangsa Barat yang semakin gencar untuk merebut daerahdaerah
jajahan Turki dan siap menghancurkan Turki.

            Dalam situasi demikian itulah, akhirnya mendorong timbulnya semangat nasionalisme terutama di kalangan tokohtokoh muda untuk mengadakan pembaharuan di segala bidang. Tokohnya, antara lain Kemal Pasha, Midhat Pasha, Rasjid Pasha, dan Ali Pasha. Pada tahun 1906, dibawah pimpinan Kemal Pasha berdirilah perkumpulan Tanah Air dan Kemerdekaan
dan pada tahun l908 tumbuh menjadi Gerakan Turki Muda. Kemal Pasha berusaha mewujudkan persatuan Turki. Nasionalisme Turki bercirikan sekularisasi, artinya memisahkan kehidupan keagamaan dengan kehidupan negara sehingga di antara keduanya tidak ada lagi saling konflik kepentingan. Mustafa Kemal pasha menuntut pembaruan dan modernisasi di berbagai sektor kehidupan masyarakatnya. Ia ingin agar dapat mengembangkan negerinya menjadi negara modern.

            Oleh karena itu, saat Mustafa Kemal Pasha menjadi presiden Turki (1923-1938) ia melakukan beberapa pembaruan berikut.
1)    Mengubah kerajaan Turki Ottoman menjadi Republik Turki.
2)    Kegiatan ekonomi diatur dan diselenggarakan oleh negara.
3)    Memisahkan antara urusan politik dan agama dalam pemerintahan.
4)    Pendidikan diselenggarakan menurut sistem Barat.
5)    Melarang pernikahan poligami dan kaum wanita diberi hak yang sama dengan laki-laki.
6)    Memodernisasi dan memperkuat angkatan perang.
            Keberhasilan Mustafa Kemal Pasha dan gerakan pemuda Turki dalam memodernisasi Turki turut memengaruhi munculnya pergerakan nasional Indonesia. Pada saat ini Turki telah tumbuh menjadi negara modern yang memiliki tingkat kemajuan ekonomi tinggi.

5. China
            Mulai pertengahan abad ke-17 ( 1644), Cina berada di bawah kekuasaan dinasti asing yakni Dinasti Machu. Di bawah pemerintahan Kaisar K'ang Hsi (1662–1722) dan Ch'ien Lung (1736–1796), Cina mengalami masa kejayaan. Akan tetapi, setelah meninggalnya kedua kaisar tersebut. Dinasti Manchu berangsur-angsur mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh. Kekalahan demi kekalahan diderita oleh Cina akibat pemerintahan Manchu yang makin lemah. Hal ini menyadarkan rakyat Cina, terutama kaum muda untuk bangkit menyelamatkan bangsa dan negaranya. Dari kelompok inilah, kemudian tampil salah seorang tokoh nasional Sun Yat Sen dengan ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas Kerakyatan), yakni min t'sen (kebangsaan atau nasionalisme), min tsu (kerakyatan atau demokrasi ), dan min sheng (kesejahteraan atau sosialisme). Dengan asas San Min Chu I, Sun Yat Sen bercita-cita setelah Manchu runtuh akan dibentuk satu pemerintahan pusat yang demokratis.

            Di samping itu, akan mengangkat harkat dan martabat bangsa Cina sejajar dengan negara-negara Barat. Ia berhasil mengadakan pendekatan kepada rakyat dan menghimpun kekuatan rakyat di Cina Selatan untuk menggulingkan Manchu. Pada tanggal 10 Oktober 1911 meletuslah revolusi di Wuchang (Wuchang Day) di bawah pimpinan Li Yuan Hung dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu. Itulah sebabnya, tanggal 10 Oktober 1911 kemudian dijadikan hari Kemerdekaan Cina. Dengan Revolusi Cina 1911, berarti runtuhlah kekuasaan Manchu. Selanjutnya, pada tanggal 1 Januari 1912 Sun Yat Sen dipilih sebagai Presiden Cina yang baru. Saat itu, wilayah Cina baru meliputi wilayah Cina Selatan dengan Nanking sebagai ibu kotanya. Cina Utara diperintah oleh Kaisar Hsuan Tsung (yang masih kanak-kanak) dengan didampingi oleh Yuan Shih Kai menyerahkan kekuasaan kepada rakyat Cina (12 Februari 1912). demikian berakhirlah kekuasaan Manchu di Cina. Wuilayah Cina Selatan dan Cina Utara berhasil dipersatukan. Yuan Shih Kai yang turut menandatangani penyerahan kekuasaan dan diberi kekuasaan untuk mengaturnya. Ia pun berambisi besar untuk menjadi presiden.

            Demi tetap tegaknya Republik Cina dan untuk terhindar dari perang saudara maka Sun Yat Sen mengundurkan diri dari jabatan presiden (15 Februari 1912) dan menyerahkannya kepada Yuan Shih Kai. Sun Yat Sen mengundurkan diri ke Canton pada bulan Agustus 1912 dan mendirikan Partai Kuo Min Tang (nasional) dengan asas San Min Chu I. Pada perkembangannya, setelah Yuan Shih Kai menjadi presiden, ia bertindak diktator seperti kaisar. Pada tahun 1916, Yuan Shih Kai meninggal sehingga memberi kesempatan Sun Yat Sen kembali memimpin Cina Selatan. Di Cina Utara kemudian berdiri Partai Kung Chang Tang (komunis) di bawah pimpinan Li Li-san sebagai tandingan Partai Kuo Min Tang. Sun yat Sen bercita-cita untuk menyatukan seluruh Cina, namun sayang citacitanya belum terwujud telah meninggal dunia ( 1925) dan digantikan oleh Chiang Kai Shek.

Sebab-sebab timbulnya nasionalisme Cina adalah sebagai berikut:
1)        Lenyapnya kepercayaan rakyat Cina terhadap Dinasti Manchu. Dinasti Manchu yang pernah membawa kejayaan Cina, kemudian menjadi pudar setelah kedua kaisar besar (K'ang Hsi dan Ch'ien Lung) meninggal. Akibatnya, lenyap pula kemakmuran Cina.
2)        Pemerintahan Manchu dianggap kolot dan telah bobrok.
3)        Adanya korupsi dan pemborosan yang merajalela, terutama di kalangan Istana Manchu.
4)        Kekalahan Cina dalam Perang Cina–Jepang I.
5)        Munculnya kaum intelektual Cina. Mereka telah mengenal pahampaham Barat, seperti liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi. Dari kaum intelektual inilah kemudian muncul cita-cita untuk menggulingkan pemerintahan Manchu.

C. Berkembangnya Nasionalisme Di Afrika

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Sejarah Lahir dan Berkembangnya Nasionalisme Asia-Afrika

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment