Sejarah Lahir dan Berkembangnya Nasionalisme Asia-Afrika - Nasionalisme adalah suatu sikap
politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan
wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu
bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu
sendiri.
![]() |
Nasionalisme Asia-Afrika |
Ciri-ciri nasionalisme dapat di definisi nasionalisme sebagai berikut :
1. Nasionalisme
ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya bersama.
2. Nasionalisme
ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan prestise
bangsa.
3. Nasionalisme
ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang kabur,
kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau Volk yang
kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya.
4. Nasionalisme
adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan
bangsa demi bangsa itu sendiri.
Pasca-Perang Dunia II, semangat untuk menentukan nasib
sendiri dari Negara-negara jajahan sangat mendominasi Negara-negara Asia dan
Afrika seperti India, Filipina, Turki, dan Mesir. Semangat untuk menentukan
nasib sendiri ini juga menular ke Indonesia. Proses dekolonisasi Negara-negara Asia
dan Afrika kemudian menjadi fenomena yang dominant pada akhir Perang Dunia II.
Kondisi ekonomi dan politik Indonesia pun mengalami berbagai perubahan yang
signifikan.
Runtuhnya kekuasaan kolonial di kawasan Asia dan
Afrika ini menjadi awal dari berubahnya struktur politik global. Jumlah
Negara-negara menjadi berkembang lebih banyak. Tercatat pada pasca Perang Dunia
II jumlah Negara mencapai 51 negara, dan saat ini telah mencapai 192 negara.
Proses dekolonisasi ini dipicu oleh adanya gerakan-gerakan nasionalisme yang berkembang di
masing-masing Negara di Asia dan Afrika. Tercatat seperti Gerakan Turki Muda,
Gerakan Nasionalisme Filipina, Gerakan Nasionalisme Cina, Gerakan Nasionalisme
India, dan berbagai gerakan serupa yang muncul di Negara-negara seperti Cina,
Jepang, Mesir, Libya,India, dan lainnya.
A. Sejarah Lahirnya Nasionalisme Asia-Afrika
Yang dimaksud
dengan nasionalisme Asia dan Afrika adalah aliran yang mencerminkan
bangunnya bangsa-bangsa Asia dan Afrika sebagai reaksi terhadap imperialisme
dan kolonialisme bangsa-bangsa barat. Dengan demikian nasionalisme Asia dan
Afrika merupakan gerakan untuk menentang imperialisme dan kolonialisme bangsa
barat.
Nasionalisme
negara-negara di Asia yang bangkit menentang kolonialisme antara lain terjadi
di India, Philipina, Indonesia, Turki, Jepang, dan Cina. Sedangkan negara di
kawasan Afrika yang mengembangkan ajaran nasionalisme akibat imperialisme
antara lain Libya, Mesir, Angola, dan Afrika Selatan.
Gerakan Nasionalisme
Asia-Afrika pada dasarnya ditimbulkan oleh beberapa faktor berikut:
1.
Persamaan karakter dari sekelompok manusia yang timbul karena persamaan nasib,
yaitu mereka terjajah oleh keberadaan bangsa asing.
2.
Keinginan bangsa untuk hidup bersama dan bersatu yang didorong oleh rasa
kesetiakawanan yang agung.
3.
Rasa persatuan dan semangat kebangsaan dari sekelompok manusia yang tinggal di
daerah yang sama.
Perkembangan Nasionalisme negara-negara Asia
dan Afrika yang dilandasi oleh paham-paham di atas membangkitkan semangat
bangsa Asia-Afrika untuk mengembalikan harga dirinya yang hilang akibat
penindasan kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat. Dalam prakteknya,
nasionalisme setiap negara memiliki ciri khusus yang membedakan satu bangsa
dengan bangsa lainnya.
B. Perkembangan Nasionalisme Di
Asia
1. Jepang
Nasionalisme
jepang berkembang seiring dengan kegiatan modernisasi yang mengadopsi
nilai-nilai budaya luar. Akan tetapi, tidak semua nila-nilai budaya barat di
serapa oleh bangsa
jepang.mereka menyeleksi dan mengambil
beberapa nilai-nilai budaya barat yang dapat disesuaikan dengan budaya jepang.
Dengan demikian, bangsa jepang tidak kehilangan jati dirinya di tengah arus
perkembangan moderniasi. Sejak pemerintahan Shogun
Tokugawa (pada abad ke-17), Jepang melakukan
politik isolasi (artinya menarik diri dari pengaruh asing–Barat). Politik isolasi ini mulai dijalankan oleh Iyeyashu
Tokugawa (1639) dan diteruskan oleh para
penggantinya. Tujuan politik isolasi untuk menjamin tetap tegaknya pemerintahan Shogun dan mencegah masuknya
pengaruh asing (Barat). Selama Jepang menutup diri, dunia Barat terus melaju
pesat dengan industri dan teknologinya.
Untuk itu bangsa-bangsa Barat membutuhkan daerah
pasaran hasil industri. Amerika Serikat, merupakan salah satu bangsa Barat yang ingin masuk ke Jepang untuk membuka hubungan
dagang.
Pada tahun 1846, Amerika Serikat mengirimkan
utusannya ke Jepang di bawah pimpinan Laksamana
Biddle, tetapi ditolak oleh Shogun. Pada tahun
1854, mengirimkan lagi utusannya lengkap
dengan kapal perangnya di bawah pimpinan laksamana
Matthew Commodore Perry. Laksamana Matthew
Perry berhasil memaksa shogun untuk menandatangani perjanjian kanagawa (31
maret 1854) yang berisi pembukaan kota pelabuhan shimoda dan hokodate untuk
perdagangan asing. Peristiwa ini mengakhiri politik isolasi dan jepang menjadi
negara yang terbuka untuk bangsa asing.
Jepang mulai menyadari akan ketertinggalannya
dengan bangsa-bangsa Barat. Kondisi ini menimbulkan kemarahan rakyat Jepang
terhadap pemerintahan Shogun. Pada tahun 1867 Yoshinobu dipaksa
turun takhta dan menyerahkan kekuasaannya
kepada Kaisar Mutsuhito (Kaisar Meiji) pada tanggal 8 September 1867. Secara resmi Kaisar Meiji memerintah Jepang dari
tanggal 25 Januari 1868 sampai dengan 30
Juli 1912.
Terbukanya
Jepang bagi bangsa asing yang disusul dengan runtuhnya kekuasan Shogun dan
tampilnya Kaisar Meiji (Meiji Tenno), menandai bangkitnya nasionalisme Jepang.
Pada tanggal 6 April 1868, Meiji Tenno memproklamasikan Charter Outh (Sumpah
Setia) menuju Jepang baru yang terdiri atas lima pasal, seperti berikut:
1) Akan dibentuk parlemen.
2). Seluruh bangsa harus bersatu
untuk mencapai kesejahateraan.
3) Adat istiadat yang kolot dan yang
menghalangi kemajuan Jepang harus dihapuskan.
4) Semua jabatan terbuka untuk siapa
saja.
5) Mendapatkan ilmu pengetahuan
sebanyak mungkin untuk pembangunan bangsa dan negara.
Untuk
mencapai cita-cita tersebut maka Meiji Tenno melaksanakan pembaharuan
(restorasi). Itulah sebabnya Kaisar Meiji kemudian dikenal dengan Meiji
Restorasi. Restorasi yang dilakukan meliputi segala bidang, yakni politik,
ekonomi, pendidikan dan militer.
a. Bidang
Politik
Langkah
pertama yang diambil oleh Meiji Tenno ialah memindahkan ibu kota dari Kyoto ke
Yedo yang kemudian diganti menjadi Tokyo (yang berarti ibu kota timur).
Selanjutnya, diciptakan bendera kebangsaan Jepang Hinomoru dan dan lagu
kebangsaan Jepang, Kimigayo. Shintoisme dikukuhkan sebagai agama nasional.
Jabatan shogun dan daimyo dihapuskan (1868) dan samurai dibubarkan. Para daimyo
kemudian diangkat menjadi pegawai negeri, sedangkan
para samurai dijadikan tentara nasional. Di bawah pimpinan Ito Hirobumi
(kemudian dikenal Bapak Konstitusi Jepang) pada tahun 1889 berhasil disusun
konstitusi Jepang.
b. Bidang
Ekonomi
Pembangunan
di bidang ekonomi, meliputi bidang pertanian,
perindustrian, dan perdagangan, namun yang paling berhasil di bidang
perindustrian dan perdagangan. Perdagangan Jepang maju pesat berkat dumping
policy. Di bidang industri muncul golongan baru yang disebut Zaibatsu yang
terdiri atas keluarga Mitsui, Mitsubishi, Sumitomo, dan Jassuda.
c. Bidang
pendidikan
Sistem
pendidikan di Jepang meniru sistem pendidikan Barat. Dasar moral yang diajarkan di semua sekolah ialah Shintoisme dan Budhisme. Pada tahun 1871, dibentuklah Departemen Pendidikan. Selanjutnya pada tahun 1872 dikeluarkan Undang-Undang Pendidikan yang
mewajibkan belajar untuk anak anak umur
6–14 dan bebas uang sekolah. Sistem pendidikannya semimiliter.
d. Bidang
Militer
Dalam
pembaharuan angkatan perang yang mempunyai peranan besar ialah keluarga Choshu
dan Satsuma. Keluarga Choshu menangani pembaharuan Angkatan Darat dengan
mencontoh Prusia (Jerman), sedangan keluarga Satsuma menangani pembaharaun
Angkatan Laut dengan mencontoh Inggris. Bersamaan dengan modernisasi angkatan
perang ini dihidupkan kembali ajaran bushido sebagai jiwa kemiliteran.
2. India
India
termasuk bangsa di Asia yang menderita karena di jajah bangsa barat. Pada
pertengahan tahun 1700-an dinasti mughal di india yang di pimpin oleh Sultan
Ahmad mulai lemah pengaruhnya. Sebagian besar wilayah india jatuh ke tangan
inggris. Bahkan, pada tahun 1830 East India Company mengambil alih kekuatan
politik dan militer india. Pengambilaalihan kekuasaan ini menyebabkan
pemberontakan sepoy pada tahun 1857. Sepoy merukan tentara india yang berdinas
dalam kemiliteran inggris.
Setelah pemberontakan sepoy dapat di padamkan
pada tahun 1859, seluruh wilayah india berhasil di kuasai inggris. Kondisi ini
selanjutnya membangkitkan semangat nasionalisme bangsa india untuk meraih
kemerdekaan dari inggris. Sebab-sebab timbulnya nasionalisme India adalah
sebagai berikut:
1)
Perbaikan nasib rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy
tidak kunjung datang sehingga rakyatIndia-lah yang harus
bergerak sendiri.
bergerak sendiri.
2)
Hanya orang-orang Inggris-lah yang duduk di pemerintahan, sedangkan
orang-orang India tidak diperkenankan ikut serta.
orang-orang India tidak diperkenankan ikut serta.
3)
Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras
dari rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India
asli. Kebudayaan Barat dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan India lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian.
dari rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India
asli. Kebudayaan Barat dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan India lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian.
4)
Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat
Mereka telah mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.
Mereka telah mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.
5)
Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan
bangsa India untuk memperoleh status yang sama.
bangsa India untuk memperoleh status yang sama.
Pada mulanya
nasionalisme di india merupakan gerakan sosial dan pendidikan. Gerakan ini
muncul setelah berdirinya All Indian National Congress ( partai kongres india ).
Kongres pada dasarnya
merupakan majelis rakyat di mana duduk para
wakil rakyat India dari berbagai golongan yang berjuang untuk
mendapatkan kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris.
Berdirinya Kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian Home
(seorang Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan
rakyat India.
mendapatkan kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris.
Berdirinya Kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian Home
(seorang Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan
rakyat India.
Kebudayaan barat yang dipaksakan oleh inggris
juga mendorong rasa nasionalisme bangsa india. Pemaksaan kebudayaan yang
dilakukan inggris menimbulkan reaksi keras dari rakyat india yang ingin tetap
mempertahankan kebudayaan india asli. Kebudayaan barat di anggap terlampau
materialistis padahal kebudayaan india lebih mementingkan kejiwaan dan
kerohanian. Ide nasionalisme india juga di dorong munculnya kaum terpelajar
yang telah mengenyam pendidikan barat sehingga memahami liberalisme, demokrasi,
dan nasionalisme.
Tokoh
nasionalisme india yang paling terkenal adalah Mahatma Gandhi. Mahatma Gandhi
yang di tetapkan sebagai bapak kemerdekaan india di lahirkan pada tahun 1869 di
Gujarat dengan nama kecilnya Mohandas Karamchand Gandhi. Sebagai tokoh kongres
beliau menjiwai perjuangan kongres dengan ajaran-ajarannya sebagai berikut.
1) Ahisma,
artinya melawan musuh tanpa adanya kekerasan fisik.
2) Hartal,
artinya pemogokan tidak melakukan pekerjaan sebagai protes terhadap peraturan
tidak adil atau tanda berkabung untuk memperingati kejadian yang menyedihkan.
3) Satyagraha,
tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama dengan inggris, karena
inggris salah, sedangkan india berdiri di atas kebenaran. Jadi satyagraha
berarti nonkooperatif.
4) Swadesi,
artinya hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini menganjurkan agar bangsa india
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil usahanya sendiri. Akibat senjata
ini tampak adanya pemboikotan terhadap barang-barang buatan inggris, dan di
tekankan pada penggunaan barang-barang buatan sendiri.
3. Filipina
Pada
tahun 1571 Miguel Lopez De Legazpi bersama pasukan Spanyol mendarat di
filipina. Ia selanjutnya menjadikan filipina sebagai wilayah koloni Spanyol si
Asia Tenggara. Untuk memperkuat kedudukan spanyol di filipina, Miguel Lopez De
Legazpi membangun kota manila. Spanyol mengembangkan dua model pemerintahan sebagai
berikut :
1) Pemerintah sipil dipimpin oleh Gubernur
Jenderal dan bertanggung jawab langsung kepada Raja Spanyol.
2) Pemerintahan agama dipimpin
oleh Uskup dan bertanggung jawab langsung kepada Paus di Roma. Peran
pemerintahan agama sangat membantu rakyat Filipina dalam menumbuhkan kesadaran
sebagai bangsa karena system pemerintahan itu berfungsi untuk mendidik rakyat
sebagai missionaries dalam penyebaran agama Katolik di Filipina.
Sebab-sebab
timbulnya nasionalisme di Filipina antara lain :
1) Imperialisme Spanyol
yang bertindak kejam dan kolot. Tidak ada kebebasan untuk mengeluarkan
pendapat. Setiap tuntunan mengenai-mengenai perbaikan pemerintahan, dianggap
sebagai pengkhianatan terhadap Spanyol dan dihukum secara kejam.
2) Lahir kaum inteletual
atau golongan terpelajar. Datangnya bangsa Spanyol yang menyebarkan agama
katolik Roma, akan membawa Bangsa Filipina ke cara-carahidup Eropa, sehingga
menggantikan cara hidup asli. Pendidikan Filipina termasuk maju, dibandingkan
dengan negara-negara Asia, karena mendapat pendidikan dengan system negara
Barat. Pendidikan tersebut menimbulkan golongan pelajar yang tau bahwa mereka
dijajah. Mereka ingin merdeka.
3) Penguasa gereja yang
mengekang kehidupan bangsa Filipina. Sebagian besar tanah Filipina milik biara,
sehingga para petani Filipina hanya sebagai penyewa tanah belaka. Hidup para
petani sangat menderita.
4) Pengruh paham-paham
baru seperti demokrasi dan liberalisme. Pembukaan Terusan Suez mempermudah
hubungan Eropa dan Asia. Oleh karena itu buku yang memuat paham demokrasi dan
liberalisme dengan mudah masuk ke Asia, termasuk ke Filipina. Sebaliknya banyak
orang Asia pergi ke Eropa, sehingga mengenal Nasionalisme Barat, yang dibawa ke
Filipina.
5) Pengaruh revolusi
kemerdekaan di Amerika Latin yang menentang imperialisme Spanyol. Diantaranya adalah
Perang Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan terhadap bangsa
Spanyol (1810-1828), membuka mata bangsa Filipina bahwa Spanyol dapat
dikalahkan.
a. Companerismo
Companerismo
artinya persahabatan, merupakan gerakan nasional yang pertama di Filipina yang
lahir pada tahun 1880, tujuannya adalah mengusahakan pendidikan yang patriotis.
b. Liga Flipina
Liga
Filipina didirikan oleh Jose Rizal pada tahun 1982. tujuannya
mempersatukan Filipina untuk menentang penjajah Spanyol. Ia merupakan pelopor
kemerdekaan dan perlawanan nasional Filipina. Ia seorang dokter, ahli sastra,
dan telah mengunjungi Spanyol, Prancis, Jerman, dan Inggris. Ia menulis buku
yang terkenal dan menggemparkan pemerintah kolonial Spanyol di Filipina.
Berkat
kemerdekaan amerika serikat terhadap spanyol dalam perang spanyol-amerika
serikat tahun 1898, spanyol menyerahkan filipina kepada amerika serikat. Kondisi
ini selanjutnya di gugat oleh para pemimpin filipina yang menghendaki
kemerdekaan penuh bagi bangsa filipina. Gugatan tersebut di tanggapi oleh
amerika serikat, pada tanggal 4 juli 1901 filipina memperoleh pemerintahan
sipil dengan William H.Taft sebagai gubernur. Selanjutnya, pada tahun 1907 di
bentuk parlemen filipina (The Philippine Assembly) yang anggotanya di pilih
oleh rakyat melalui pemilihan umum.
Langkah
terakhir yang di lakukan amerika serikat untuk menyiapkan kemerdekaan filipina
adalah mengeluarkan The Tyding Mc Duffie Act pada tahun 1934. Undang-undang
tersebut berisi beberapa ketentuan sebagai berikut.
1) Pemerintah Filipina
nantinya akan berbentuk republik.
2) Konstitusi
negara di susun dengan presiden sebagai kepala negara.
3) Masa
peralihan berlangsung selama 12 tahun.
4) Wakil
Amerika serikat di Filipina berpangkat komisaris tinggi.
5) Pangkalan
militer tetap di kuasai Amerika Serikat.
6) Secara
bertahap Filipina keluar dari aturan bea Amerika Serikat.
Ketetapan
tersebut mengantarkan Filipina menuju gerbang kemerdekaan. Pada tanggal 4 juli
1946 Amerika Serikat memberi kemerdekaan penuh kepada Filipina dengan Manuel
Roxas sebagai presiden pertamanya. Tetapi di awal kemerdekaan
tersebut, bangsa Filipina hanya diberikan kemerdekaan dalam bidang sosial
politik saja sebagai wujud pengruh Amerika, sedangkan bidang ekonomi masih
dikuasai oleh Amerika. Begitu juga dengan masalah militer, Amerika masih
menempatkan pasukannya di Pangkalan Militer (Clark dan Subic) yang
dianggap sebagai jaminan keamanan di lautan Pasifik setelah usainya perang
dunia II.
4. Turki
Pada abad 17
kerajaan Turki Ottoman mulai mengalami kemunduran. Latar belakang dan penyebab
kemunduran Turki sebagai berikut.
1) Wilayah
kekuasaan Turki Ottoman yang luas akhirnya tidak dapat dikendalikan dari pusat.
2) Pemberontakan
yang di lakukan berkali-kali oleh jennisary yang bekerja sama dengan dinasti
Mamluk di Mesir.
3) Penguasa
yang tidak cakap setelah Sulaiman al-Qanuni.
4) Perekonomian
semakin terpuruk dari waktu ke waktu akibat kalah perang.
5) Ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak terlalu berkembang.
6) Tumbuhnya
gerakan nasionalisme di wilayah-wilayah yang selama ini di kuasai oleh Turki
Ottoman.
Sebab-sebab timbulnya nasionalisme Turki adalah sebagai berikut:
1) Kekuasaan Turki Usmani yang
semakin merosot.
2) Adanya pengaruh dari Revolusi
Prancis dengan semboyannya liberte,
egalite, dan fraternite.
egalite, dan fraternite.
3) Timbulnya kaum terpelajar yang
berpaham modern sehingga mereka
mengetahui apa itu liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi.
mengetahui apa itu liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi.
4) Kegiatan bangsa Barat yang
semakin gencar untuk merebut daerahdaerah
jajahan Turki dan siap menghancurkan Turki.
jajahan Turki dan siap menghancurkan Turki.
Dalam
situasi demikian itulah, akhirnya mendorong timbulnya semangat nasionalisme
terutama di kalangan tokohtokoh muda untuk mengadakan pembaharuan di segala
bidang. Tokohnya, antara lain Kemal Pasha, Midhat Pasha, Rasjid Pasha, dan Ali
Pasha. Pada tahun 1906, dibawah pimpinan Kemal Pasha berdirilah perkumpulan
Tanah Air dan Kemerdekaan
dan pada tahun l908 tumbuh menjadi Gerakan Turki Muda. Kemal Pasha berusaha mewujudkan persatuan Turki. Nasionalisme Turki bercirikan sekularisasi, artinya memisahkan kehidupan keagamaan dengan kehidupan negara sehingga di antara keduanya tidak ada lagi saling konflik kepentingan. Mustafa Kemal pasha menuntut pembaruan dan modernisasi di berbagai sektor kehidupan masyarakatnya. Ia ingin agar dapat mengembangkan negerinya menjadi negara modern.
dan pada tahun l908 tumbuh menjadi Gerakan Turki Muda. Kemal Pasha berusaha mewujudkan persatuan Turki. Nasionalisme Turki bercirikan sekularisasi, artinya memisahkan kehidupan keagamaan dengan kehidupan negara sehingga di antara keduanya tidak ada lagi saling konflik kepentingan. Mustafa Kemal pasha menuntut pembaruan dan modernisasi di berbagai sektor kehidupan masyarakatnya. Ia ingin agar dapat mengembangkan negerinya menjadi negara modern.
Oleh
karena itu, saat Mustafa Kemal Pasha menjadi presiden Turki (1923-1938) ia
melakukan beberapa pembaruan berikut.
1) Mengubah
kerajaan Turki Ottoman menjadi Republik Turki.
2) Kegiatan
ekonomi diatur dan diselenggarakan oleh negara.
3) Memisahkan
antara urusan politik dan agama dalam pemerintahan.
4) Pendidikan
diselenggarakan menurut sistem Barat.
5) Melarang
pernikahan poligami dan kaum wanita diberi hak yang sama dengan laki-laki.
6) Memodernisasi
dan memperkuat angkatan perang.
Keberhasilan
Mustafa Kemal Pasha dan gerakan pemuda Turki dalam memodernisasi Turki turut
memengaruhi munculnya pergerakan nasional Indonesia. Pada saat ini Turki telah
tumbuh menjadi negara modern yang memiliki tingkat kemajuan ekonomi tinggi.
5. China
Mulai
pertengahan abad ke-17 ( 1644), Cina berada di bawah kekuasaan dinasti asing
yakni Dinasti Machu. Di bawah pemerintahan Kaisar K'ang Hsi (1662–1722) dan
Ch'ien Lung (1736–1796), Cina mengalami masa kejayaan. Akan tetapi, setelah
meninggalnya kedua kaisar tersebut. Dinasti Manchu berangsur-angsur mengalami
kemunduran dan akhirnya runtuh. Kekalahan demi kekalahan diderita oleh Cina
akibat pemerintahan Manchu yang makin lemah. Hal ini menyadarkan rakyat Cina,
terutama kaum muda untuk bangkit menyelamatkan bangsa dan negaranya. Dari
kelompok inilah, kemudian tampil salah seorang tokoh nasional Sun Yat Sen
dengan ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas Kerakyatan), yakni min t'sen
(kebangsaan atau nasionalisme), min tsu (kerakyatan atau demokrasi ), dan min
sheng (kesejahteraan atau sosialisme). Dengan asas San Min Chu I, Sun Yat Sen
bercita-cita setelah Manchu runtuh akan dibentuk satu pemerintahan pusat yang
demokratis.
Di samping
itu, akan mengangkat harkat dan martabat bangsa Cina sejajar dengan
negara-negara Barat. Ia berhasil mengadakan pendekatan kepada rakyat dan
menghimpun kekuatan rakyat di Cina Selatan untuk menggulingkan Manchu. Pada
tanggal 10 Oktober 1911 meletuslah revolusi di Wuchang (Wuchang Day) di bawah
pimpinan Li Yuan Hung dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu. Itulah
sebabnya, tanggal 10 Oktober 1911 kemudian dijadikan hari Kemerdekaan Cina.
Dengan Revolusi Cina 1911, berarti runtuhlah kekuasaan Manchu. Selanjutnya,
pada tanggal 1 Januari 1912 Sun Yat Sen dipilih sebagai Presiden Cina yang
baru. Saat itu, wilayah Cina baru meliputi wilayah Cina Selatan dengan Nanking
sebagai ibu kotanya. Cina Utara diperintah oleh Kaisar Hsuan Tsung (yang masih
kanak-kanak) dengan didampingi oleh Yuan Shih Kai menyerahkan kekuasaan kepada
rakyat Cina (12 Februari 1912). demikian berakhirlah kekuasaan Manchu di Cina.
Wuilayah Cina Selatan dan Cina Utara berhasil dipersatukan. Yuan Shih Kai yang
turut menandatangani penyerahan kekuasaan dan diberi kekuasaan untuk
mengaturnya. Ia pun berambisi besar untuk menjadi presiden.
Demi tetap
tegaknya Republik Cina dan untuk terhindar dari perang saudara maka Sun Yat Sen
mengundurkan diri dari jabatan presiden (15 Februari 1912) dan menyerahkannya
kepada Yuan Shih Kai. Sun Yat Sen mengundurkan diri ke Canton pada bulan
Agustus 1912 dan mendirikan Partai Kuo Min Tang (nasional) dengan asas San Min
Chu I. Pada perkembangannya, setelah Yuan Shih Kai menjadi presiden, ia
bertindak diktator seperti kaisar. Pada tahun 1916, Yuan Shih Kai meninggal
sehingga memberi kesempatan Sun Yat Sen kembali memimpin Cina Selatan. Di Cina
Utara kemudian berdiri Partai Kung Chang Tang (komunis) di bawah pimpinan Li
Li-san sebagai tandingan Partai Kuo Min Tang. Sun yat Sen bercita-cita untuk
menyatukan seluruh Cina, namun sayang citacitanya belum terwujud telah
meninggal dunia ( 1925) dan digantikan oleh Chiang Kai Shek.
Sebab-sebab
timbulnya nasionalisme Cina adalah sebagai berikut:
1)
Lenyapnya kepercayaan rakyat Cina terhadap Dinasti Manchu. Dinasti Manchu yang
pernah membawa kejayaan Cina, kemudian menjadi pudar setelah kedua kaisar besar
(K'ang Hsi dan Ch'ien Lung) meninggal. Akibatnya, lenyap pula kemakmuran Cina.
2)
Pemerintahan Manchu dianggap kolot dan telah bobrok.
3)
Adanya korupsi dan pemborosan yang merajalela, terutama di kalangan Istana
Manchu.
4)
Kekalahan Cina dalam Perang Cina–Jepang I.
5)
Munculnya kaum intelektual Cina. Mereka telah mengenal pahampaham Barat,
seperti liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi. Dari kaum intelektual inilah
kemudian muncul cita-cita untuk menggulingkan pemerintahan Manchu.
C. Berkembangnya Nasionalisme Di Afrika
C. Berkembangnya Nasionalisme Di Afrika