Sejarah Asal Usul Agama Hindu - India adalah negeri yang serba ganda,
ganda dalam suku bangsa, ganda dalam budaya, dan ganda dalam soal kepercayaan.
Oleh sebab itu, mempelajari agama Hindu terasa mengalami kesulitan. Jika kita
lihat dari sudut pandang ilmu bangsa-bangsa, India adalah tanah yang beraneka
ragam dan akibatnya ialah orang dapat melihat suatu kebudayaan yang beraneka
ragam. Jika kita ibaratkan, agama Hindu itu seperti pohon besar yang memiliki cabang
yang sangat banyak yang melambangkan berbagai pemikiran keagamaan. Namun itu
tidak menyurutkan niat penulis untuk membuat makalah ini dan untuk mempermudah
dalam pemahaman, penulis berusaha
menunjukan garis-garis besar yang menghubungkan berbagai gejala dan aliran itu
yang satu dengan yang lain .
Sejarah Asal Usul Agama Hindu |
A.
Sejarah Asal Usul Agama Hindu
Agama Hindu adalah agama yang tertua
di dunia. Agama ini telah melewati perjalanan sangat panjang yang bermula dari
abad ke 15 SM hingga sekarang. Di India, agama Hindu sering disebut dengan nama
Sanatana Dharma yang berarti agama yang kekal, atau Waidika Dharma, yang
berarti agama yang berdasarkan kitab suci Weda. Tidak banyak yang tahu soal
asal mula agama Hindu. Hal ini karena sejarah agama tersebut telah ada sebelum
masa penulisan sejarah berkembang. Agama Hindu diyakini terbentuk dari beberapa
keyakinan yaitu, keyakinan bangsa Arya dan keyakinan bangsa Dravida. Agama ini
tidak seperti agama-agama lain, dalam agama Hindu tidak dapat diketahui secara
pasti siapa pembawa pertama ajaran-ajarannya. Ini merupakan salah satu
kesulitan dalam mempelajari agama Hindu.
Nama Hindu yang sekarang lazim dikenal
dan telah dipergunakan secara umum di seluruh dunia, merupakan nama asing
karena nama itu diberikan oleh orang yang bukan Hindu. Nama India dijelaskan
dari nama sungai Sindbu, yang mengairi daerah barat India. Bangsa Persia menyebut
sungai itu sungai Hindu. Kemudian nama ini diambil alih oleh orang Yunani,
sehingga nama itulah yang terkenal di dunia barat.
B. Sejarah India Kuno
India kuno dipisahkan dari
bagian-bagian Asia yang lain oleh bukit-bukit yang tinggi dan terjal yaitu,
dibagian barat oleh tanah Pegunungan
Hindu Kush, di bagian utara oleh bukit-bukit Pegunungan Himalaya dan di sebelah
timur oleg tanah pegunungan yang memisahkan India dari Birma. Pegunungan
Windhya yang membujur dari barat ke timur membagi India menjadi dua bagian,
yaitu: India Utara dan India Selatan.
Sejarah India Kuno |
India Utara memiliki dua lembah sungai
yang luas dan subur, tempat kekayaan yang melimpah-limpah dan tempat
kerajaan-kerajaan besar berkembang, yaitu lembah sungai Indus atau Sindhu di
sebelah barat, dan lembah lembah sungai Gangga di tengah dan timur. Kedua
lembah ini lembah ini dipisahkan oleh
Padang Pasir Thar atau Rajasthan dan dataran tinggi Kuruksetra, yang
pada zaman kuno merupakan medan pertempuran bangsa-bangsa yang ingin atau
mempertahankan India.
India selatan terdiri dari tanah
pegunungan Windhya di sebelah utara dan lembah pantai di sebelah timur, selatan
dan barat, sedangkan di tengah-tengah terdapat suatu dataran tinggi Dekhan,
yang sukar sekali dimasuki. Sebagian besar dataran Dekhan adalah kering di
sebalah barat maupun timur dataran ini dibatasi oleh jajaran bukit-bukit,
demikian juga di sebelah timur. Pegunungan di sebelah barat lebih tinggi dari
pada sebelah timur, sehingga banyak sungai yang mengalir ke timur. Hanya ada
dua sungai yang mengalir ke barat. Daerah pantai merupakan daerah yang luas dan
subur dengan banyak Kota dagangnya. Bangsa India sekarang ini adalah bangsa campuran.
Diantara bangsa-bangsa yang memasuki India mempunyai pengaruh besar sekali atas
bangsa India adalah bangsa Dravida dan bangsa Arya.
Bangsa Dravida tersebar di seluruh
India. Tetapi di India utara mereka kemudian di desak oleh bangsa Arya yang
memasuki India
kira-kira tahun 1500 sebelum Masehi. Namun hal ini tidak berarti bahwa mereka
dilenyapkan dari India
utara. Mereka bercampur dengan bangsa Arya itu. Bangsa Arya termasuk bangsa
Indo-Jerman. Dari mana mereka berasal tidak dapat diketahui dengan pasti ada
kemungkinan mereka berasal dari Asia Tengah dan mereka ingin mencari
tanah-tanah yang lebih subur sehingga pada zaman kuno itu mereka menyebar
kemana-mana. Ada yang memasuki Eropa utara ada
juga yang memasuki tanah Balkan, lalu menyebrang ke Asia kecil, menuju Iran
dan akhirnya memasuki India
melalui celah-celah Halbar, di sebelah barat laut. Kemungkinan besar mereka
memasuki India
secara bergelombang . dan dengan pelan-pelan mereka menduduki seluruh India
utara.
1.
Peradaban Lembah Sungai Indus
Peradaban Lembah Sungai Indus |
Peradaban India kuno dikenal sebagai
peradaban Lembah sungai Indus. Luas geografi wilayah peradaban ini meliputi
1,25 juta km atau seluas Pakistan
sekarang. Dua kota yang sangat terkenal ini adalah Mohenjodaro di wilayah Pakistan
Selatan sekarang dan Harappa di daerah Punjab. Kemakmuran peradaban Lembah
Sungai Indus sangat bergantung pada intensifikasi pengelolaah lahan pertanian
di sepanjang lembah. Di kawasan ini, petani mengembangkan budaya agraris. Dari
hasil itu, mereka mampu menghasilkan gandum, sayuran, dan kapas. Petani juga
berternak sapi, kerbau, dan babi. Peradaban sungai Indus berkembang selama
kurang lebih seribu tahun. Namun,peradaban tersebut tampak muncul secara
singkat dalam sejarah peradaban umat manusia karena mengalami kehancuran.
2.
Peradaban Mohenjodaro dan Harappa
Dalam mempelajari peradaban dunia nama
Indus lebih jauh lebih popular. Hal itu berhubungan dengan adanya penemuan
besar pada abad ke 20 oleh jawaran Pemeriksaan Kebudayaan Kuno di India. Ketika
itu mereka sedang melakukan penggalian tanah di sebuah kampung bernama Mohenjo-Daro dan Harappa yang berada di tepi lembah sungai
Indus. Penggalian itu menghasilkan
barang-barang berharga, antara lain perabot rumah tangga, lempengan-lempengan
tanah yang berhiaskan gambar binatang dan pohon beringin, serta sisi-sisi
bangunan gedung maupun sisi-sisi benteng. Bangunan tersebut paling banyak
ditemukan di kampong Mohenjo-Daro .
Oleh karena itu para ahli memperkirakan bahwa masyarakat yang tinggal di sungai
Indus sudah mempunyai peradaban yang tinggi.
Adanya perabot rumah tangga menandakan bahwa mereka sudah hidup bermasyarakat
dan mempunyai kemampuan mengelola dan menyajikan makananseperti layaknya
manusia sekarang.
3.
Invansi Bangsa Arya
Banyak ahli sejarah menduga bahwa
peradaban Mohenjodaro dan Harappa runtuh akibat serbuan bangsa Arya.
Pengetahuan mengenai awal bangsa Arya diperoleh dari kitab Regweda, yang
merupakan kitab tertua dan paling suci bagi umat Hindu. Kitab tersebut berisi
beberapa informasi sejarah mengenai bangsa Arya dan suku-suku asli bangsa
India. Bangsa Arya diperkirakan masuk ke India antara 2000 dan 1000 tahun
sebelum Masehi. Kaum Arya, yang memisahkan diri dari kaum sabangsanya di Iran
dan yang memasuki India melalui jurang-jurang di pegunungan Hindu Kush.
Bangsa Arya |
Bangsa Arya itu, yang termasuk induk
bangsa Indo-Eropa. Dari tempat mereka terakhir di daerah Asia pusat sebagaian
dari mereka memasuki dan menetap di dataran tinggi Iran ,
dan sebagian lagi di Punjab (5 sungai). Di
sepanjang sungai Sindhu terdapat suatu peradaban bangsa Dravida yang sudah
tinggi sekali tingkatnya. Peradaban itu berpusat di kota-kota yang diperkuat
dengan benteng-benteng. Setelah
datang di India mereka menentap di dataran sungai Sindhu yang pada zaman itu
masih subur, jadi di daerah itu mereka telah menjumpai suatu peradaban tua. Di
dalam beberapa hal mereka sangat berbeda dengan bangsa Dravida. Kemudian mereka
lebih jauh memasuki India
sampai di tepi sungai Gangga dan sampai di sebelah selatan.
Pada waktu bangsa Arya masuk ke India,
mereka itu masih merupakan bangsa setengah nomad (pengembara), yang baginya
peternakan lebih besar artinya dari pada pertanian. Bagi bangsa Arya kuda dan
lembu adalah binatang-binatang yang sangat dihargai sehingga binatang-binatang
itu dianggap suci. Dibandingkan dengan bangsa Dravida, maka bangsa Arya boleh
dikatakan primitif. Mereka memasuki daerah yang sangat luas yang tertutup oleh
hutan rimba yang tak terhingga, tempat tinggal banyak binatang dan seringkali
sangat berbahaya. Orang-orang yang mereka jumpai di situ adalah orang-orang
yang sangat asing bagi mereka mengenai bahasa, bentuk badan, air muka,
kebudayaan dan mengenai cara hidupnya.
Mereka pun harus membereskan
masalah-masalah sosial yang sukar, yakni kemurnian darah atau asimilasi
(penyesuaian) dengan orang-orang bukan Arya. Walaupun tanah sangat subur dan
kaya akan tumbuh-tumbuhan serta iklim sangat baik, sehingga mereka tidak perlu
mengkhawatirkan penghidupan mereka, namun di dalam tempat-tempat pendudukan
mereka yang kecil-kecil dan merupakan semacam desa-desa yang diperkuat di
tengah-tengah hutan itu, mereka harus memecahkan soal-soal yang gawat.
Akhirnya mereka pun makin bercampur
dengan bangsa Dravida dan dengan demikianlah terwujudlah akhirnya suatu
kesatuan. Berkat peleburan kebudayaan Dravida yang tua itu dengan kebudayaaan
Arya terjadilah kemudian kebudayaan India . Dahulu orang tidak tahu dengan tepat dan selalu memendang
kebudayaan India seluruhnya sebagai kebudayaan yang dibawa oleh bangsa Arya.
Tetapi terutama setelah penggalian-penggalian tersebut di atas, berubahlah
pandangan orang dan makin banyak diketahui, bahwa bermacam-macam unsure di
dalam kebudayaan India
berasal dari kebudayaan Dravida yang tua itu.
Bangsa Arya datang dengan membawa
bahasa Sansekerta. Mereka juga memperkenalkan sistem kasta, yang menempatkan
orang-orang ke dalam bermacam-macam kasta atau warna berdasarkan kedudukan. Jadi
dapatlah dikonstatir dengan jelas, bahwa agama Hindu sebagai agama tumbuh dari
dua buah sumber yang berlainan, tumbuh dari perasaan dan pikiran keagamaan dua
bangsa yang belainan, yang mula-mula dalam banyak hal sangat berlainan, tetapi
kemudian lebur jadi satu.