Tuesday, March 27, 2018

Sejarah Uang Indonesia

Sejarah Uang Indonesia - Uang merupakan suatu benda yang dapat diterima secara umum oleh lapisan masyarakat sebgai alat perantara untuk mempermudah transaksi atau jual beli dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Uang dapat dibedakan menjadi uang kartal dan uang giral. Uang yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dissebut uang kartal yang terdiri atas uang logam dan uang kertas. Untuk mencapai bentuk seperti sekarang, tentu uang mempunyai sejarah yang panjang, maka pada kesempatan kali ini kita akan membahas sejarah perkembangan uang di indonesia.


a. Uang di Masa Kerajaan Mataram Kuno (Uang Syailendra, 850 M)
Kerajaan Mataram Kuno mengalami kejayaan pada masa 850 M. Di wilayah ini, alat tukarnya menggunakan koin emas dan perak yang berbentuk kotak. Nominalnya pun berbeda-beda. Mata uang Indonesia dicetak pertama kali sekitar tahun 850-860 Masehi, yaitupada masa kerajaan Mataram Syailendra yang berpusat di Jawa Tengah. Koin-koin tersebut dicetak dalam dua jenis bahan emas dan perak. Koin emas zaman Syailendra berbentuk kecil seperti kotak, dimana koin dengan satuan terbesar (Masa) berukuran 6 x 6/7 mm saja.

Uang Syailendra, 850 M)
Uang Syailendra, 850 M
Pada bagian depannya terdapat huruf Devanagari “Ta”. Di belakangnya terdapat incuse (lekukan ke dalam) yang dibagi dalam dua bagian, masing-masing terdapat semacam bulatan. Dalam bahasa numismatik, pola ini dinamakan “Sesame Seed”. Sedangkan koin perak Masa mempunyai diameter antara 9-10 mm. Pada bagian muka dicetak huruf Devanagari “Ma” (singkatan dari Masa), dan di bagian belakangnya terdapat incuse dengan pola “Bunga Cendana”. 

b. Uang di Masa Kerajaan Jenggala (Uang Krishnala, 1042-1130 M)

Uang Krishnala, 1042-1130 M
Uang Krishnala, 1042-1130 M


Kerajaan Jenggala adalah kerajaan berkuasa yang terletak di timur Pulau Jawa. Pada masa kejayaannya (1042-1130), kerajaan ini menggunakan koin emas dan perak dalam perdagangan. Kerajaan ini juga menggunakan uang kepeng dari Cina sebagai alat pembayaran resmi. Ini menunjukkan bahwa kerajaan di Nusantara memiliki pengaruh hubungan dagang dengan bangsa Cina. 

c. Masa Kerajaan Majapahit (Uang "Ma",Abad ke-12)
ini salah satu keunggulan mata uang Rupiah dari mata uang Asia Tenggara lainnya. Proses kelahiran mata uang Rupiah di Nusantara tidak terlepas dari kedigdayaan salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Nusantara, yaitu Majapahit. Pada masa kejayaannya, Majapahit tidak hanya menggunakan koin emas seperti mata uang Ma, tapi juga mata uang Tahil yang berupa koin emas. Bentuknya macam-macam, ada yang segiempat, setengah, seperempat lingkaran, segitiga, dan trapesium.


d. Masa Kerajaan Buton 
Kerajaan ini memberi corak tersendiri dalam sejarah numismatik Rupiah di Nusantara. Menurut sejarah, kerajaan ini adalah kerajaan pertama yang menggunakan uang dengan berbahan kain tenun sebagai alat tukar. Mata uang mereka disebut Kampua, terbuat dari sehelai kain tenun persegi panjang yang ditenun putra-putri istana. 

uang Kerajaan Buton
uang Kerajaan Buton

e. Uang Kasha di Kesultanan Banten 

Uang Kasha di Kesultanan Banten
Uang Kasha di Kesultanan Banten
mata uang Kasha adalah mata uang yang dipakai Kesultanan Banten pada era itu. Koin ini berbahan dasar emas. Dengan lubang bersisi enam, mata uang yang dipakai di kerajaan ini menunjukkan adanya pengaruh Cina pada desain dan pengaruh Arab pada ukiran. 


f. Kerajaan Gowa mengeluarkan Uang Jingara 


Uang Jingara gowa
Uang Jingara gowa

Hasanuddin adalah patriotik dari kerajaan ini. Jingara adalah mata uang yang dipakai oleh kerajaan ini. Berbahan dasar campuran timah dan tembaga. 


g. Uang Picis di Masa Kesultanan Cirebon 


Uang Picis di Masa Kesultanan Cirebon
Uang Picis di Masa Kesultanan Cirebon 
Menurut KBBI Daring, “picis memiliki arti /uang yang bernilai sepuluh sen/. Dalam sejarahnya, Kesultanan Cirebon membuat mata uang mereka dengan bantuan seorang Cina, dan mata uang itu disebut Picis. Mata uang Picis berbahan dasar timah tipis dan mudah pecah. 

h. Pengaruh Spanyol pada Mata Uang Kesultanan Sumenep 

Mata Uang Kesultanan Sumenep
Mata Uang Kesultanan Sumenep 
Untuk diketahui, sejarah uang di Indonesia di Kesultanan Sumenep memiliki pengaruh sistem mata uang Spanyol. Di kerajaan inilah pengaruh masuknya Spanyol ke Indonesia bisa diketahui. Selain menggunakan mata uang Spanyol sebagai alat tukar, kesultanan ini juga menggunakan uang gulden Belanda dan uang thaler Austria dalam sistem perekonomiannya. 


i. Mata Uang Nusantara pada Masa Penjajahan 
Penggunaan mata uang pada masa penjajahan tidak terlepas dari pengaruh Belanda sebagai negara penjajah Nusantara. Peran pemerintahan kolonial itu pun tidak terlepas dari yang namanya sebuah organisasi besar yang bergerak di bidang perdagangan, yaitu Vereenigde Oostindische Compagnie atau dikenal sebagai VOC. Pada masa itu, VOC secara tidak langsung menyebarluaskan penggunaan mata uang Gulden Hindia-Belanda (seperti gambar pertama tulisan ini) dalam kegiatan perekonomian di Nusantara. Waktu itu istilah Indonesia pun masih belum lahir. 


Untuk diketahui, selain gulden Hindia-Belanda, wilayah Sumatra dan Jawa memakai dolar Sumatra dan rupiah Jawa. Kedua jenis mata uang ini hanya bisa bertahan sampai pada tahun 1824 Masehi. Pasti Anda bertanya, kenapa bisa punah? Motifnya jelas, pemerintah kolonial mengingkan hanya mata uangnyalah yang boleh dipakai. 

mata uang gulden di masa penjajahan belanda
mata uang gulden di masa penjajahan belanda

Gulden pada masa penggunaannya sempat ditarik oleh pemerintah kolonial. Mengapa? Itu karena pada bentuk fisiknya ada ukiran Ratu Wilhelmina dengan rambut terurai. Penarikan dari peredaran ini dilakukan karena dianggap sebagai bentuk penggambaran tidak sopan terhadap seorang bangsawan, kepada ratu Belanda. 


Mata uang gulden Hindia-Belanda ini punya pengaruh kuat. Bahkan, pada masa pemerintahan kolonial Jepang pun mata uang ini masih digunakan. Tapi, gulden pada masa penjajahan kolonial Jepang ini memiliki tulisan De Japansche Regering yang artinya /pemerintah Jepang/. Nah, selain gulden yang tertera tulisan itu, kolonial Jepang pun mengedarkan mata uangnya sendiri, Dai Nippon Teikoku Seihu.


mata uang indonesia pada masa penjajahan jepang
mata uang indonesia pada masa penjajahan jepang

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Sejarah Uang Indonesia

1 comments:

  1. Selamat datang di Website Agen Judi Game Online B0LAVITA Terlengkap & Terpercaya No.1 di Indonesia. Yang merupakan mitra resmi Produk Game judi Online : Sabungayam - Bola - Casino - Tembak Ikan - Tangkas - Togel. Dengan minimal deposit hanya 25.000 anda sudah dapat bermain taruhan permainan yang di inginkan..

    Dengan BerGabung Bersama Kami Sekarang, Anda Sudah Bisa langsung Mendapatkan Berbagai Macam Bonus Menarik Seperti:
    -Bonus untuk Member Baru Sebesar 10%
    -Bonus Member Lama Sebesar 5%
    -Bonus Referal 10%
    -Bonus CashBack Hingga 5% - 10%

    -Dengan Pelayanan 24 Jam Nonstop Untuk Anda. Kami Juga Berkerja Sama Dengan Banyak Bank Seperti: BCA - BNI - BRI - Mandiri - Danamon - BSI.
    -Dengan Proses Dana Deposit dan Withdraw (Tarik Dana) Yang Super Cepat Dan Customer Service Yang Profesional Dan Ramah. Pendaftaran Gratis!!!!
    -Dengan 25rb Saja Anda Sudah Dapat Bermain Games Judi Online Secara Langsung Dan Menangkan Jutaan Rupiah.....Rahasia di jamin Aman & Terpercaya...

    Disini B0LAVITA Juga Menyediakan Banyak Games Untuk Anda Bermain Seperti:
    -Sabung ayam S128, Kungfu Chicken dan Sv388
    - Tembak Ikan
    - Sbobet Bola dan Casino
    - Maxbet Bola dan Casino
    - Togel (ISIN4D dan KLIK4d)
    - Dan masih banyak Game lainnya yang menarik.

    Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami via livechat ataupun :
    ✔ WA / TELEGRAM : +6281297392623

    #bolavita #bvgaming #bonusnewmember #Bonusdeposit #judionlineresmi #agentogelterpercaya #promobolavita #judionlineresmi #bandarjuditerbaik #agenjuditerbaik #situsjuditerpercaya #situsjuditerbaik #situsjuditerbesar #slotonline #slotonlinedeposit #slotbolavita #slotterbaik #slotgame #slotgacor

    ReplyDelete